Kamis, 05 Januari 2012

Rumah Rock 'n Roll Zeby & Baron

Baron-Zeby kompak dalam setiap suasana
Rumah gaya mediteranian
Sang pria mencintai musik, sementara si wanita menyukai alam. Meski berbeda karakter dan kesukaan, pasangan gitaris Aria Baron dan Zeby Febrina kompak mendesain huniannya dengan gaya Mediteranian. Dengan ciri bangunan yang terlihat kokoh dan tembok-tembok berwarna cream keputihan, mereka sama-sama mendambakan untuk memiliki hunian yang nyaman untuk ditinggali.
          ”Suamiku bilang ini rumah rock n’ roll,” ucap Zeby saat menerima WI di lantai 2 rumahnya yang luas.
          Wanita yang awet ayu dan bugar di usianya yang masuk kepala 4 ini menjelaskan maksud rumah Rock n Roll tak lain karena aktivitas yang berbeda antara ia dan sang suami. Baron, gitaris Superband yang dulu turut membentuk band Gigi dan Rif/ itu mengelola Studio musik di lantai dasar, sementara Zeby selain masih aktif di dunia model, juga  sebagai aktivis  Komodo dan pecinta lingkungan, memiliki ruang kerja di lantai 2 rumahnya. 
Ciptakan Rumah Nyaman
Having a place to go is home, Having someone to love is family, Having both is a blessin. Ungkapan ini terukir tepat di prasati yang tergantung di sebelah pintu masuk. Secara jelas, prasasti tersebut berupa telapak tangan dari seluruh penghuni rumah. Di bagian bawah juga tercantum nama si pemilik telapak tangan, yakni Baron, Febrina Pascal, dan Fabian.
Bagi pasangan yang dikarunia dua anak ini, rumah adalah tempat berkumpul dengan keluarga dan pengujung dari semua kegiatan. Maka dari itu, penting sekali bagi mereka untuk menciptakan rumah yang terkesan hangat dan nyaman, agar seluruh penghuninya merasa betah berada di dalamnya. Alasan inilah yang mendasari Zeby untuk mendesain rumahnya dengan gaya Mediteranian.
“Kalau Mediteranian kan kesannya hommy banget. Penggunaan warna juga simple, bukan yang ngejreng. Kalau telapak tangan ini sebagai pertanda kalau ini adalah rumah kami. Karena nggak mungkin kita tempel muka, makanya pakai tangan aja. Ya.. rumah adalah ending dari semua kegiatan, ending dari semua persaan. Kemanapun kita pergi, ya kita akan kembali lagi ke rumah,” ungkap wanita yang kini terjun sebagai aktivis komodo ini.
          Dibangun di atas tanah seluas 500m2, bangunan rumah yang terletak di daerah Ragunan, jakarta Selatan ini terbagi atas tiga lantai. Lantai pertama, digunakan khusus untuk studio, lantai kedua berupa ruangan fungsional yang terdiri dari ruang kerja Zeby, ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, tempat sholat, dan satu kamar mandi. Dibangun dari tahun 2002 hingga 2003, hingga kini rumah ini belum mengalami renovasi. Selain untuk tempat tinggal, rumah ini kerap digunakan untuk lokasi syuting film, video klip, maupun iklan.
Studio juga didesain senyaman mungkin
Di lantai pertama, bangunan khusus digunakan untuk studio. Studio sendiri terbagi atas tiga ruangan, yakni controlling, recording, dan editting. Uniknya garasi yang semula difungsikan untuk mobil beralih fungsi sebagai tempat untuk santai. Karena itu beberapa kursi dan meja diletakkan di garasi.
Sebelum memasuki studio, tamu akan melewati satu ruangan kecil dengan warna dindn berwarna merah maroon. Di setiap sudut dindingnya, terpajang foto-foto pahlawan. Sebut saja, Presiden Soekarno maupun pahlawan lainnya seperti Dadang Suprayogi yang tidak lain adalah kakek dari Baron.
“Kita pasang foto-foto pahlawan supaya musisi, sebelum masuk ke ruang rekaman, mereka tidak lupa dengan perjuangan para pahlawan dulu. Tapi bersyukur karena perjuangan dari para pahlawan mereka bisa berkreativitas, berseni seperti sekarang. Mengingatkan mereka lah, untuk tidak sombong,” papar Zeby.
Beranjak ke lantai dua, ketika menjejalkan langkah ke dalam, tamu akan disuguhi pemandangan air mancur kecil yang terbuat dari batu alam. Di belakangnya, terdapat cermin besar berbentuk lingkaran.
Ketika masuk,tamu akan disambut pancuran air dari kolam kecil
Ruang kerja Zeby
Di sisi sebelah kiri, terdapat ruang kerja Zeby yang berukuran sedang. Disini Zeby meletakkan rak-rak unik yang dipenuhi buku-buku serta koleksi fotonya ketika ia sedang mempromosikan Pulau Komodo ke berbagai daerah. Di sisi kanan pintu masuk, terdapat ruangan tamu yang berukuran cukup besar. Dengan warna dinding kuning gading dan kursi kayu ukir, menciptakan ruang tamu yang terkesan hangat.
Agar terlihat lapang, ruangan rumah yang hanya memiliki lebar 12.5m dibuat tanpa pembatas ruang. Selain itu, antara ruang tamu dan ruang keluarga dipasang pembatas berupa partisi berbentuk pintu yang bisa dilipat. “Kalau ada acara, pintu ini bisa dibuka agar ruangannya jadi luas,” ucap wanita lulusan Universitas Parahyangan, Bandung ini.

Boks : Untuk Binatang Tak Bersuara
Di bagian belakang, terdapat halaman yang juga berada di lantai dua. Ini karena kontur tanah bangunan rumah yang naik-turun, membuat lantai dua sejajar dengan tanah di halaman belakang. Selain ruang makan, di ruangan ini juga terdapat ruang sholat lengkap dengan tempat wudhu, serta kamar mandi yang berukuran kecil, namun dimaksimalkan dengan penggunaan kaca agar terlihat sedikit lapang.
Meski Zeby merupakan pecinta binatang, namun kita tidak akan menjumpai berbagai binatang di rumah ini, kecuali ikan dan kura-kura yang diletakkan di lantai tiga. Selebihnya, kita hanya akan menjumpai berbagai binatang dalam bentuk patung dan boneka.
“Selama ini orang berpikir kalau jadi pecinta binatang ya dia harus punya piaraan yang banyak. Tapi mereka ngga sadar, hal yang utama ialah apakah mereka bisa menjaga peliharaannya. Terlantar atau tidak.  Kita juga harus sadar, rumah kita bisa ngga untuk pelihara binatang. Disini kan ada studio musik, jadi ngga mungkin pelihara anjing atau binatang yang suaranya kencang. Jadinya ya kita pelihara binatang yang tidak ada suaranya,” ucap Zeby.

Ruangan dibuat tanpa sekat
Menyatu dengan Alam
Dalam membangun rumah, pasangan Baron dan Zeby tidak hanya menonjolkan unsur keindahan tetapi juga mengutamakan prinsi-prinsip ramah lingkungan. Berikut lima prinsip lingkungan ala mereka, yakni:
·        Smart desain
Mendesain rumah dengan less material, dengan menggunakan marmer pada lantai dua yang merupakan bekas rumah sebelumnya. Begitu juga dengan kusen pintu yang digunakan.
halaman dibuat sebagai tempat resapan air
·        Eco material
Menggunakan peralatan ramah lingkungan seperti pompa air bekas untuk tempat pengmbilan air wudhu
·        Efficient Energy
Karena studio pada lantai satu telah menyerap konsumsi listrik yang cukup banyak, makan pada lantai dua dibuatkan pintu dan jendela lebar, selain untuk menghemat penggunaan listrik (mneghindari penggunaan penyejuk udara), juga membuat sirkulasi udara menjadi lancar.
·        Water concervation:
Untuk penyerapan air, maka di halam belakang dibuat halaman.
·        Healthy environment
Agar lingkungan sekitar sehat, rumah ditanami banyak tanaman dan pohon.

au revoir..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar